SMA Negeri 1 Siberut Utara Rayakan Hari Sumpah Pemuda dengan Semarak Pakaian Adat Nusantara

 

Siberut Utara, 29 Oktober 2024 – Dal am rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, SMA Negeri 1 Siberut Utara menggelar perayaan yang unik dan penuh makna. Kegiatan ini dimeriahkan dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk pakaian adat Mentawai yang menjadi ciri khas budaya lokal. Tidak hanya para guru, seluruh siswa juga turut berpartisipasi dalam mengenakan pakaian tradisional, mencerminkan keberagaman budaya yang ada di Nusantara.

Perayaan dimulai pada pagi hari di halaman sekolah yang telah didekorasi dengan ornamen bernuansa budaya Indonesia. Para guru tampil anggun dan gagah dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai suku, seperti Minangkabau, Batak, Jawa, dan Nias. Tidak ketinggalan, para siswa turut mengenakan pakaian adat dari daerah mereka masing-masing, termasuk pakaian adat khas Mentawai, Bugis, Bali, dan daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Siberut Utara menyampaikan pentingnya kegiatan seperti ini dalam menumbuhkan rasa persatuan dan cinta tanah air. “Hari Sumpah Pemuda adalah momentum bersejarah yang mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman. Dengan mengenakan pakaian adat dari seluruh penjuru Indonesia, kita merayakan kekayaan budaya bangsa dan mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghargai perbedaan,” ujar beliau.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas mengenakan pakaian adat. Rangkaian acara juga diisi dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, lomba pidato bertemakan nasionalisme, serta pentas seni budaya. Salah satu yang menarik perhatian adalah pertunjukan tari tradisional Mentawai yang dibawakan oleh kelompok seni siswa. Selain itu, siswa juga menampilkan berbagai seni budaya dari daerah lain, seperti tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Jaipong dari Jawa Barat.

Para siswa mengaku antusias mengikuti perayaan ini. Menurut mereka, mengenakan pakaian adat memberikan pengalaman baru sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia. “Saya merasa bangga bisa mengenakan pakaian adat Mentawai di hari yang spesial ini. Kami jadi lebih memahami pentingnya menjaga keberagaman budaya Indonesia,” ujar salah satu siswa yang mengenakan pakaian khas Mentawai lengkap dengan aksesorinya.

Masyarakat sekitar juga turut hadir menyaksikan acara ini dan memberikan apresiasi kepada sekolah. Seorang warga setempat mengatakan, “Kegiatan ini sangat bagus karena tidak hanya mengingatkan kita akan makna Sumpah Pemuda, tetapi juga melibatkan budaya lokal seperti pakaian adat Mentawai. Ini menunjukkan bahwa generasi muda masih peduli dengan pelestarian budaya.”

Melalui perayaan ini, SMA Negeri 1 Siberut Utara ingin menyampaikan pesan bahwa keberagaman budaya adalah kekayaan yang harus dijaga dan dihormati. Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk lebih mengenal budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, SMA Negeri 1 Siberut Utara berhasil menciptakan momen kebersamaan yang sarat akan nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman. Perayaan ini tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga upaya nyata dalam melestarikan warisan budaya bangsa untuk generasi yang akan datang.

Siswa SMA Negeri 1 Siberut Utara Ciptakan Kursi Kreatif dari Eco Brick sebagai Bagian dari Karya P5

 

siberut Utara, 19 juni 2024 – Dalam rangka pelaksanaan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa-siswi SMA Negeri 1 Siberut Utara menunjukkan kreativitas mereka dengan menghasilkan kursi ramah lingkungan berbahan dasar eco brick. Karya inovatif ini tidak hanya mengedepankan aspek fungsional, tetapi juga mendukung kampanye peduli lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik yang sering kali menjadi permasalahan besar di masyarakat.

Kreativitas dan Kepedulian Lingkungan

Eco brick adalah metode pengolahan limbah plastik dengan cara memadatkannya ke dalam botol plastik untuk dijadikan bahan konstruksi atau produk fungsional lainnya. Melalui pembimbingan dari guru, para siswa mengumpulkan limbah plastik dari lingkungan sekitar, memadatkannya dengan teknik khusus, dan menyusunnya menjadi kursi yang kuat dan menarik. Kursi tersebut kemudian diberi pelapis busa dan kain agar lebih nyaman digunakan.

“Karya ini merupakan wujud nyata dari penerapan nilai-nilai keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Selain mengasah kreativitas, siswa juga belajar pentingnya menjaga lingkungan,” ujar salah satu guru pembimbing.

Proses Pembuatan Kursi Eco Brick

Proses pembuatan kursi ini melibatkan beberapa tahapan:

  1. Pengumpulan Sampah Plastik: Siswa bersama guru melakukan kegiatan gotong royong mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
  2. Pembuatan Eco Brick: Plastik yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam botol bekas dan dipadatkan hingga mencapai kepadatan tertentu.
  3. Perakitan Kursi: Botol yang telah menjadi eco brick disusun dengan pola tertentu untuk membentuk kerangka kursi.
  4. Finishing: Kursi dilapisi busa dan kain agar tampilannya lebih menarik dan nyaman digunakan.

Salah seorang siswa yang terlibat dalam proyek ini mengungkapkan rasa bangganya. “Kami senang bisa membuat sesuatu yang berguna dari barang yang biasanya dianggap sampah. Kami berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk memanfaatkan limbah plastik,” ujarnya.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Pendidikan

Hasil karya ini mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah, masyarakat, dan dinas terkait. Kepala SMA Negeri 1 Siberut Utara menyatakan, “Inisiatif ini sejalan dengan misi sekolah untuk mencetak generasi yang peduli terhadap lingkungan. Dengan karya ini, siswa tidak hanya belajar tentang kreativitas, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan.”

Pembuatan kursi eco brick ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain untuk memanfaatkan limbah plastik dalam kegiatan pendidikan. Selain itu, karya ini menunjukkan bahwa melalui program P5, siswa mampu mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan, gotong royong, dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya karya ini, SMA Negeri 1 Siberut Utara terus membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga melalui aksi nyata yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

SMA Negeri 1 Siberut Utara Gelar Sosialisasi Perlindungan Anak dan Perempuan Serta Perkenalan Forum Anak Kecamatan Siberut Utara

Siberut Utara, 03 MARET 2024 – SMA Negeri 1 Siberut Utara menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi bertema “Perlindungan Anak dan Perempuan di Era Digital” yang diselenggarakan pada Kamis, 22 Februari 2024. Acara ini sekaligus menjadi momen perkenalan Forum Anak Kecamatan Siberut Utara kepada siswa dan masyarakat setempat.

Kegiatan yang dihadiri oleh siswa, guru, dan perwakilan tokoh masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya melindungi hak-hak anak dan perempuan, terutama di tengah tantangan dunia digital. Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Siberut Utara menyampaikan bahwa sosialisasi ini sangat relevan untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap isu-isu sosial di sekitarnya.

“Kegiatan ini penting agar siswa tidak hanya memahami hak-hak mereka, tetapi juga belajar bagaimana berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif untuk semua,” ujar Kepala Sekolah.

Paparan tentang Perlindungan Anak dan Perempuan

Acara dimulai dengan sesi utama berupa pemaparan oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dalam presentasinya, narasumber menjelaskan berbagai bentuk perlindungan hukum bagi anak dan perempuan, termasuk upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan dari bahaya eksploitasi di media sosial.

Narasumber juga memberikan tips kepada siswa untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media digital, seperti menjaga privasi dan mengenali tanda-tanda eksploitasi online. Selain itu, mereka menekankan pentingnya melaporkan setiap bentuk kekerasan atau pelanggaran yang terjadi di lingkungan mereka.

“Perempuan dan anak-anak adalah aset berharga bagi masyarakat. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dari segala bentuk ancaman,” ujar salah satu narasumber.

Perkenalan Forum Anak Kecamatan Siberut Utara

Bagian kedua dari kegiatan ini adalah perkenalan Forum Anak Kecamatan Siberut Utara, sebuah wadah partisipasi anak dalam menyuarakan aspirasi mereka. Ketua Forum Anak yang baru dilantik memperkenalkan visi dan misi organisasi, termasuk program-program yang akan dilaksanakan, seperti kampanye anti-bullying, pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan pengembangan bakat anak-anak di wilayah Siberut Utara.

Ketua Forum Anak menyampaikan, “Forum ini adalah tempat bagi kami, anak-anak, untuk bersuara dan berperan aktif dalam membangun lingkungan yang lebih baik. Kami mengajak teman-teman untuk bergabung dan berkontribusi melalui ide-ide kreatif.”

Para siswa terlihat antusias selama sesi ini. Mereka diajak untuk aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman, serta diberi kesempatan untuk mendaftar sebagai anggota Forum Anak.

Sesi Interaktif dan Penutupan

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana siswa bertanya seputar perlindungan anak, upaya melaporkan kasus kekerasan, serta peran mereka dalam mendukung perempuan dan anak di lingkungan mereka. Salah satu siswa menyatakan, “Saya merasa lebih paham tentang pentingnya melindungi diri sendiri dan orang lain, terutama di era digital ini. Saya juga tertarik bergabung dengan Forum Anak untuk belajar lebih banyak.”

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat apresiasi kepada narasumber dan Forum Anak Kecamatan Siberut Utara. Kepala sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap isu-isu sosial.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, SMA Negeri 1 Siberut Utara semakin menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sosial mereka. Forum Anak Kecamatan Siberut Utara pun diharapkan menjadi motor penggerak perubahan positif di wilayah ini.