Dalam upaya melestarikan budaya lokal sekaligus menanamkan rasa bangga terhadap jati diri daerah, SMAN 1 Siberut Utara melaksanakan kegiatan Hari Berpakaian Adat Mentawai. Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi seluruh warga sekolah untuk menunjukkan identitas budaya Mentawai sekaligus memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.
Pada hari pelaksanaannya, suasana sekolah terlihat berbeda. Para guru dan siswa tampil mengenakan pakaian adat khas Mentawai, yang identik dengan corak warna dan simbol budaya yang kuat. Kehangatan dan keceriaan terpancar dari seluruh warga sekolah, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai seremoni, tetapi juga sebagai bentuk nyata kecintaan terhadap budaya daerah.
Menumbuhkan Rasa Bangga Terhadap Budaya Sendiri
Kepala sekolah, guru, dan siswa turut meramaikan kegiatan dengan memakai beragam model pakaian adat, mulai dari motif tradisional hingga pakaian bernuansa modern yang tetap membawa ciri khas Mentawai. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk:
-
mengenal lebih dekat kekayaan budaya Mentawai,
-
memahami makna simbol dan motif pakaian adat,
-
serta menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari masyarakat Mentawai.
Bagi SMAN 1 Siberut Utara, pelestarian budaya bukan hanya menjadi slogan, tetapi diwujudkan dalam kegiatan nyata yang mendukung penguatan karakter dan identitas peserta didik.
Sekolah yang Menjaga Tradisi dan Menghargai Keberagaman
Selain memperkuat nilai lokal, kegiatan berpakaian adat ini sekaligus mengajarkan siswa tentang pentingnya menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Siswa belajar bahwa setiap daerah memiliki kekayaan tradisi yang patut dijaga, dipelajari, dan dihormati.
Kegiatan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi orang tua dan masyarakat sekitar karena menunjukkan peran sekolah dalam mempertahankan nilai budaya Mentawai di tengah perkembangan zaman.
Komitmen SMAN 1 Siberut Utara: Melestarikan Budaya, Membangun Karakter
Melalui kegiatan Hari Berpakaian Adat Mentawai, SMAN 1 Siberut Utara menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembinaan karakter dan kecintaan terhadap budaya daerah.
Pakaian boleh berubah, zaman boleh berkembang, tetapi identitas budaya harus tetap dijaga.
Dengan kegiatan seperti ini, sekolah berharap siswa semakin menghargai warisan leluhur dan bangga menjadi bagian dari budaya Mentawai.