SMA Negeri 1 Siberut Utara Rayakan Ulang Tahun ke-18 dengan Semarak “Punen” dan Pameran Karya P5

Siberut Utara, 7 Februari 2024 – SMA Negeri 1 Siberut Utara menggelar perayaan hari jadinya yang ke-18 dengan acara bertema “Celebration of Punen”, sebuah tradisi budaya Mentawai yang sarat makna. Acara yang berlangsung meriah ini juga diisi dengan pameran karya siswa dalam program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang menampilkan kreativitas siswa dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dengan inovasi modern.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB di halaman sekolah yang telah didekorasi dengan nuansa budaya khas Mentawai. Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah, para guru, siswa, orang tua, alumni, serta tokoh masyarakat setempat. Perayaan ulang tahun ini menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan 18 tahun SMA Negeri 1 Siberut Utara dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter.

Mengangkat Tradisi Melalui “Celebration of Punen”

Sebagai bagian utama dari perayaan, Punen – tradisi khas Mentawai yang biasanya dilakukan untuk merayakan kebersamaan dan rasa syukur – menjadi daya tarik utama acara. Para siswa dan guru mengenakan pakaian adat Mentawai yang melambangkan penghormatan terhadap budaya lokal. Acara ini dimeriahkan dengan pertunjukan tari tradisional Mentawai yang menggambarkan kehidupan masyarakat setempat, diiringi alunan musik tradisional yang dimainkan oleh kelompok seni siswa.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siberut Utara menyampaikan apresiasi atas keterlibatan seluruh pihak dalam menyukseskan acara ini. “Tema Punen yang kami angkat tahun ini adalah simbol kebersamaan, rasa syukur, dan semangat untuk terus maju. SMA Negeri 1 Siberut Utara bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bagi pelestarian budaya lokal yang kita cintai,” ujarnya.

Pameran Karya P5: Wujud Kreativitas dan Inovasi Siswa

Selain perayaan budaya, acara ini juga menampilkan pameran hasil karya siswa dalam program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pameran tersebut menampilkan berbagai karya kreatif yang mengangkat tema budaya, lingkungan, dan teknologi. Beberapa karya unggulan yang dipamerkan meliputi:

  • Kerajinan Tangan Tradisional: Siswa memamerkan ukiran kayu, perhiasan tradisional, dan replika rumah adat Mentawai yang dibuat dari bahan-bahan alami.
  • Inovasi Lingkungan: Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah prototipe sistem pengolahan limbah organik menjadi kompos, yang dirancang untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan di Siberut Utara.
  • Karya Seni Visual: Siswa menampilkan lukisan dan mural bertema pelestarian budaya Mentawai serta poster digital tentang pentingnya menjaga hutan Siberut.
  • Olahan Makanan Lokal: Produk inovatif seperti kue berbahan dasar sagu dan minuman herbal khas Mentawai juga mendapat sambutan hangat dari para pengunjung.

Salah satu siswa, yang turut berpartisipasi dalam pameran, mengungkapkan kebanggaannya. “Kami sangat senang bisa menunjukkan karya kami di hari ulang tahun sekolah. Ini adalah cara kami belajar sekaligus melestarikan budaya lokal dan memadukannya dengan teknologi modern,” ujarnya.

Penutupan dengan Penuh Kebersamaan

Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng ulang tahun oleh Kepala Sekolah, yang dilanjutkan dengan doa bersama untuk keberlanjutan prestasi sekolah. Hiburan dari siswa berupa penampilan band akustik, puisi, dan teater bertema perjalanan 18 tahun SMA Negeri 1 Siberut Utara menambah semarak suasana.

Tokoh masyarakat yang hadir juga memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini. “SMA Negeri 1 Siberut Utara telah menjadi simbol kemajuan di wilayah ini, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam pelestarian budaya. Semoga sekolah ini terus berjaya dan melahirkan generasi muda yang membanggakan,” ujar salah satu tokoh adat.

Melangkah ke Masa Depan

Melalui perayaan ini, SMA Negeri 1 Siberut Utara tidak hanya merayakan usia ke-18, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam membangun generasi muda yang kreatif, berkarakter, dan peduli terhadap budaya lokal. Celebration of Punen dan pameran karya P5 menjadi bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan, menciptakan harmoni antara masa lalu dan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *